MAKALAH
PEMIKIRAN
PENDIDIKAN MENURUT ALAMAH SIR MUHAMMAD IQBAL DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA
KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Dosen Pengampu: Syamsul Kurniawan, M.SI
Disusun Oleh:
SAHRUL
(11511091)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PONTIANAK
2015/2016
KATA PENGANTAR
Allhamdulillahhirobbil’alamin segala puji syukur kepada
Allah SWT. Yang telah memberikan karunia serta berkah kepada penyusun karena telah memberikan kelancaran dan kemudahan sehingga kami sebagai penyusun dapat menyelesaikan makalah sini.
Tujuan dari penyusun membuat tugas ini adalah untuk memperluas pengetahuan yang kami miliki. Adapun kendala-kendala yang kami hadapi yaitu kurangnya materi yang kami kumpulkan.
Dalam pembuatan tugas ini, walaupun dalam bentuk sederhana
kami berusaha membuat sebaik-baiknya
agar dapat di mengerti dan
di pahami sehingga dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita bersama.
Kami
menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan keritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan. Semoga tugas ini akan membantu dalam meningkatkan pengetahuan.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A.
Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 2
A.
Biografi Muhammad Iqbal........................................................................... 2
B.
Karya-karya Muhammad Iqbal.................................................................... 3
C.
Tujuan Pendidikan Islam Muhammad Iqbal................................................ 5
D.
Kurikulum di mata Muhammad Iqbal.......................................................... 6
E.
Metode Pengajarran Muhammad Iqbal........................................................ 7
BAB III
PENUTUP....................................................................................................... 9
A. Kesimpulan................................................................................................... 9
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sir
Muhammad Iqbal adalah seorang penyair, pujangga, dan filosof besar pada abad
ke-19, sosoknya memang fenomenal. Lebih dari siapa pun, Iqbal telah
merekonstruksi sebuah bangunan filsafat Islam yang dapat menjadi bekal
individu-individu Muslim dalam mengantisipasi peradaban Barat yang akan mendominasi
peradaban selanjutnya. Jika diterapkan maka konsep-konsep filosofis Iqbal akan
memiliki implikasi-implikasi kemanusiaan dan sosial yang luas.
Di
dalam kehidupannya Iqbal berusaha secara serius terhadap perumusan dan
pemikiran kembali tentang Islam. Meskipun Iqbal tidak diberi umur panjang tapi
lewat karya-karyanya dan usahanya memperjuangkan islam maka terbentuklah sebuah
Negara Pakistan. Ia berpendapat bahwa kemunduran ummat Islam selama lima ratus
tahun terakhir disebabkan oleh kebekuan dalam pemikiran. konkritnya bahwa pintu
Ijtihad telah ditutup. Sehingga umat Islam hanya bisa puas dengan keadaan yang
sekarang didalam kejemuhan.Iqbal ingin berjuang untuk martabat bangsa dan
umatnya. Saat itu, bangsa Muslim berada dalam kemunduran dan penjajahan Barat.
Iqbal merasa terpanggil untuk memperbaiki nasib bangsa dan umatnya itu, salah
satunya dengan pembaharuan pemikiran Islam agar kontekstual dengan jiwa zaman
saat itu. “Sesungguhnya sudah masanya bagi kita saat ini untuk memelihara
asas-asas Islam,” serunya. Dalam makalah ini, penulis mencoba mengangkat
seorang pemikir, pujangga, pembaharu Islam Iqbal yang bukan saja berpengaruh di
negerinya Pakistan tapi juga di Indonesia sendiri. Disini penulis menitik
beratkan pada pemikirannya di bidang Pendidikan Islam.
B. Rumusan Masalah
1.
Seperti apakah Biografi Muhammad Iqbal?
2.
Seperti apakah karya-karya Muhammad Iqbal?
3.
Seperti apakah pemikiran pendidikan Muhammad Iqbal?
4.
Seperti apakah metode pendidikan Muhammad Iqbal?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Biografi
Amalah Sir Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal adalah sosok besar dalam khazanah
kebudayaan Islam. Pemikirannya dikemas
dalam bentuk puisi. Muhammad Iqbal lahir 9 November 1877. Dia merupakan seorag
filsuf, pemikir, cendikawan, ahli perundangan, reformis, politikus, dan yang
paling utama beliau adalah seorang penyair. Dia berjuang untuk kemajuan umat
Islam dan menjadi bapak spiritual di Pakistan.
Iqbal adalah salah satu saksi dari zamannya saat
itu, yang dalam keadaan terjajah, miskin, bodoh, dan terbelakang. Dengan kecerdasaan
intelektual, emosional dan spiritual yang dimiliki oleh Iqbal sebagai anugerah
dari tuhan, bergerak dan melesat khususnya dalam penulisan dan pemikiran,
bahkan tenaga dan waktu. Beliau selalu menulis dan selalu begitu dengan
menggunakan bahasa Urdu, Parsi, dan Inggris.
Iqbal berjuang di All-India Muslim Leage di awal
1930-an. Bersama Muhammad Al Jinnah , dia merumuskan konsep
Negara bagi muslm India. Dan tak pernah melihat berdirinya Pakistan tahun 1947
karena beliau sudah wafat pada tahun 1938. Iqbal berpendapat
kemunduran umat islam selama lima ratus tahun terakhir disebabkan oleh kebekuan
dalm pemikiran. Hukum islam telah sampai pada keadaan statis. Hal itu akhirnya
membawa umat kurang mementingkan soal kemasyrakatan dalam islam. Hukum islam
tidak seharusnya bersifat statis, tetapi dapat berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman.Iqbal juga dijuluki Mufakkir e-Pakistan (pemikir dari
Pakistan) dan Shair i- Mashriq
(Penyair dari timur). Karena beliau sangat berperan penting dalam kehidupan
masyarakat muslim hari lahirnya sebagai hari cuti umum dan dinamai Iqbal Day di
Pakistan.
Iqbal lahir di Sialkot, ayahnya bernama Shaikh Nur
Muhammad adalah seorang penjahit yang taat beragama, dan
mendalami tasawuf. Ibunya benama Imam Bibi dan dia pun seorang muslimah yang
taat. Kedua orang tuanya dikenal memiliki kesalehan yang
diakui.kesalehan inilah yang tentunya dapat dipastikan mempunyai pengaruh yang
kuat dan mendalam bagi pembentukan kepribadian ikbal.
Sebelum ikbal memasuki pendidikan formal pendidikan kali pertamanya diperoleh dari
kedua orangtuanya. Dia dididik secara ketat oleh ayahnya tentang Qur’an.
Kemudia ia dimasukan pada sebuah kuttab untuk belajar lebih dalam tenteng
Al-Qur’an. Iqbal
menyelesaikan sekolah formalnya di Sialkot. Bakatnya sebagai seorang
penyair dimulai di sini. Dan mula dirasakan oleh gurunya, Syed Mir Hasan, seorang guru dan sastrawan yang ahli bahasa Persia dan Arab.
Iqbal pun lulus Scotch Mission School pada tahun 1892 dan melanjutkan ke
jurusan Liberal Arts di Scotch Mission Collage (Murray Collage) dan lulus ujian
pada tahun 1895. Setelah itu, ia melanjutkan ke Government collage, Lahore dan
mendapatkan gelar BA (Bachelor of Arts)
pada 1897 untuk jurusan Filsafat. Bahasa Arab, dan sastra Inggris dan gelar MA (Master
of Arts) pada 1899 Iqbal turut menerima pinget
emas karena menjadi satu-satunya calon yang sukses dibidang filsafat. Setelah
itu, Iqbal mendalami bahasa arab di Oriental Collage, Lahore, sebelum menjadi
penolong professor mata pelajaran Filsafat dan Sastra Inggris di Government
Collage, Lahore pada tahun 1903. Setelah mendapat gelar Master inilah beliau
bertemu dengan Sir Thomas Arnold, seorang cendikiawan yang ahli dalam filsafat
moden, yang kemudian menjadi jembatan Iqbal
menuju peradaban Barat, dan mempengaruhinya untuk melanjutkan pendidikan di
Eropa. (www./Mawar%20Manis_%20pemikiran%20muhammad%20iqbal%20mengenai%20pendidikan.html)
Pada
tahun 1905, Iqbal pergi ke Inggri untuk belajar di Trinity Collage, Combridge
University, dan juga belajar ilmu hokum di Lincoln Inn. Dia meraih gelar Ph.D.
di bidang filsafat dari fakultas filsafat di Ludwig-Maximillians University di
Munich di tahun 1907. Gelar doktoralnya ini diraihnya
disertai The Development of Metaphysicsin Persian dengan bimbingan Prof
Dr Friedrich Hommel yang kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku dan
dipersembahkan secara khusus oleh Ikbal bagi guru filsafatnya, Sir Thomas
Arnold. Inilah buku pertama yang telah mengantarkannya ke alam kedewasaan
berfikir. (Harun Nasution,
1996, 190)
Dan saat di Eropa inilah dia mulai merambah keduania
menulis puisi dalam bahasa Parsi, seperti di Iran dan Afganistan. Dan di
Inggris untuk pertama kalinya, Iqbal terjun le politik tahun 1908, ia terpilih
menjadi Jawatankuasa eksekutif The Muslim League cawangan inggris. Bersama Syed
Hassan Bilgrami dan Syed Amir Ali.
Pada 1908 Iqbal pulang dan sejak saat itu
ia meniti kariernya dibidang akademik , perundangan, dan yang paling
didalaminya adalah puisi. Pada tahun 1911 Iqbal membacakan puisinya
Shikvah (keluhan) pada pertemuan tahunan
dari organisasai Anjuman Himayat e-Islam, Lahore
Pada 1919 dia terpilih sebagai Setiausaha Agung
Anjuman Himayat e-Islam dan tahun 1923 sebagai penyair terkenal, Iqbal menerima
gelar bangsawan dari kerajaan Hindia-Belanda karena antologi puisi Asrar-i-khudi.
Setelah kembali dari Afganistan tahun1933, kesehatan
Iqbal menurun, namun pemikiran keagamaan dan politnya semakin cemerlang. Salah
satunya adalah ide mendirikan Idara Dar-Ul-Islam, sebagai institusi tempat
pendidikan khusus ilmu social Mutkhir dan Islam Klasik.
Iqbal berhenti dari pengamal perundangan pada tahun
1934, karena kesehatannya yang menurun. Dan akhirnya iqbal wafat pada 21 April
1938 di Lahore yang kemudian menjadi bagian dari Pakistan. Sesaat sebelum sang
penyair wafat.
Namanya diabadikan menjadi nama lapanagan pesawat
terbang Pakistan, Allama Iqbal International Airport. Dan generasi setelahnya
tidak hanya muslim, mengenangnya sebagai seorang pemikir besar yang
mengabadikan fikirannyadengan puisi. Karena , Iqbal begitu menghargai seni.
B.
Karya-karya
Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal merupakan seorang pemikir sekaligus
penyair besar, karya-karyanya cukup banyak dan bervariasi. Ada yang berbentuk
prosa, puisi, surat-surat jawaban pada orang lain yang mengkritiknya atas
berbagai konsep, dan pengantar karya orang lain. Bahasa yang digunakan Iqbal
dalam mengekspresikan gagasan-gagasannya pun bervariasi pula seperti: bahasa
Arab, bahasa Urdu, bahasa Persi, dan bahasa Inggris. Berikut ini beberapa
karya-karya Iqbal:
·
The
Development of Metaphysic in Persia adalah karya
disertasinya yang terbit pada tahun 1908 di London. Isi pokok buku itu adalah
deskripsi mengenai sejarah pemikiran keagamaan di Persia sejak Zoroaster hingga
sufisme Mulla Hadi clan Sabzawar yang hidup pada abad 18. Pemikiran keagamaan
sejak yang paling kuno di Persia hingga yang terakhir merupakan kesinambungan
pemikiran islamis, bagian kedua menjelaskan kebudayaan Barat clan berbagai
manifestasinya, clan bagian ketiga menjelaskan munculnya Islam hingga peran
Turki dalam Perang Dunia Pertama dan kemenangan Turki dalam perang kemerdekaan
dari tekanantekanan Barat. Artinya, pemikiran keagamaan Mulla Hadi dan Sabzawar
tetap mempunyai akar Zoroasterianisme.
·
Rumuz-i Bikhudi diterbitkan oleh
pengarangnya pada tahun 1918 di Lahore. Bahasa Persia sebagai pengantar buku
tersebut. Buku ini merupakan kelanjutan pemikiran mengenai insan kamil. Insan
kamil harus bekerja sama dengan pribadi-pribadi lain untuk mewujudkan kerajaan
Tuhan di bumi. Jika insan kamil hidup menyendiri, tenaganya suatu waktu akan
sirna. Arti leksikal Rumuz-i Bikhudi adalah simbol peniadaan diri.
·
Bang-i Dara terbit di Lahore pada tahun
1924. Bahasa yang digunakan dalam buku ini adalah bahasa Urdu. Arti harfiah
judul buku itu adalah Genta Lonceng. Secara keseluruhan buku ini dibagi tiga
bagian. Bagian pertama buku ini bertemakan nasionalistik dan patriotik yang
bercorak humanis.
·
Tulisan Iqbal terbesar dalam bidang filsafat
dan berbentuk prosa adalah TheReconstruction
of ReligiousThought in Islam. Buku ini terbit di London pada tahun 1934.
Ada tujuh bagiandalam buku ini,yaitu: (1) pengalaman dan pengetahuan keagamaan,
(2) pembuktian secara filosofis mengenai pengalaman keagamaan, (3) konsepsi
tentang Tuhan dan makna sembahyang, (4) tentang ego-insani, kemerdekaan dan
keabadiannya, (5) jiwa kebudayaan Islam, (6) prinsip gerakan dalam struktur
Islam, dan (7) bahwa agama itu bukan sekedar mungkin, tetapi pasti ada sebagai
kritik terhadap Hegel, filsuf besar idealisme Jerman.
·
Javid Namah (Kitab Keabadian) tertulis
dalam bahasa Persia, terkecil pada tahun 1932 di Lahore. Buku ini menjelaskan
tentang petualangan rohani ke berbagai planet. Pengarang buku ini mengadakan
dialog dengan para pemikir, sufi, fiiosof, politikus, maupun pahlawan. Bagian
akhir buku ini berisi pesan-pesan kepada anaknya dan generasi baru.
·
Zarb-i Kalim (Pukulan Nabi Musa) terbit dalam
bahasa Urdu di Lahore pada tahun 1937. Pengarang menggambarkan tentang: Islam,
wanita, politik, dan seni rupa.
·
Koleksi-koleksi syair yang tidak
diterbitkan oleh pengarangnya sendiri, kemudian koleksikoleksi tersebut
diterbitkan oleh orang lain. Karya Iqbal dalam bentuk ini antara lain:
Kulliyat-i Iqbal, Baqiyyat-i Iqbal, Rakh-i Safar, Sette Poisie-Ine dite de
Muhammad Iqbal. ,Islahat-i Iqbal; Iqbal ke Bazi Nazmun ke Ibtida'imen, There Poems of Iqbal, Surut-i Rafta
,Akhbar-i Iqbal
·
Adapun karya Iqbal dalam bentuk artikel
dan sambutan-sambutan kata-kata pengantar terhadap karya-karya orang lain.
Karya Muhammad Iqbal seperti itu antara lain:Doctrine of Absolute Unity as Explained,Ilm-i Iqtishad (ilmu
ekonomi),Islam and Khilafat, Urdu Zaban Panjab men, Islam as a Moral and
Political Ideal/1909. Stray Reflections a
Note Book of Allama Iqbal, Political Thought in Islam ,Our Prophet's Criticism
of Cotemporary Arabic PoetryUrdu Coure 1924,Note on Muslim Democracy, Self in
the LightRelativity1925,Indian Review 1927 , dll
·
Koleksi-koleksi artikel dan kumpulan
surat-surat Iqbal. Bentuk karya yang demikian ini antara lain: Madamin-i
Iqbal,Speeches and Statement of. 1945, Maktubat-i Iqbal, Letters of Iqbal to Jinnah, Iqbal letters to Atiya Begum, Makatib-i
Iqbal.(
AsefUmar Fakhruddin, 2007:41)
C.
Pemikiran
Muhammad Iqbal dalam Pendidikan
1.
Tujuan Pendidikan Islam
Muhammad Iqbal memiliki pandangan sendiri tentang
pendidikan, baginya pendidikan adalah merupakan daya budaya yang mempengaruhi
kehidupan perorangan maupun kelompok masyarakat untuk membentuk manusia mukmin
sejati atau yang biasa disebut dengan Insan Kamil. Mumammad Iqbal memandang
manusia sebaggai makhluk yang ideal dan sejati, dan untuk mewujudkan keidealan
dari manusia dapat dihasilakan melalui karya-karya dari manusia itu sendiri.
Dalam filsafatnya di jelaskan ada beberapa ciri manusia yang ideal, yaitu:
a. Hidup
yang baik adalah hidup yang penuh usaha dan perjuangan, usaha itu tersebut
hendaknya bersifat kreatif dan orisinil. Sebagaimana tertulis dalam syairnya :
Bila
anda ingin melihat dunia sementara ini,
Bila anda
ingin beralih dari ketiadaan kepada keberadaan,
Bertahanlah!
Jangan
mudah anda lenyap seperti kilatan cahaya sekejap!
Pupuk
keberanian bersusah payah
agar
berhasil meraih lumbung penuh melimpah
Bila
andamemiliki sinar matahari
Beranilah
menjelajah langit lazuardi!( K.G. Sayyidan, hal.20)
a. Orang
yang baik hendaknya belajar menerapkan intelegensinya secara meningkat terus
dalam rangka penjelajahan dan pengendalian daya dan kekuatan alam, sambil
menambah pengetahuan dan kekuatannya sendiri. Sebagaimana dalam syairnya :
Intelek
memerintah segala sesuatu yang terbuat
dari
cahaya maupun dari tanah liat
Dan
tiada yang tak terjangkau karunia Illah ini
Seluruh
jagad tunduk merunduk pada keagungan yang abadi
Hanya
hati yang berani menghadapi
setiap
derap langkahnya yang tegap.(K.G sayyidan,122-124)
Selain
berprofesi sebagai penyair Muhammad Iqbal juga berkecipung didalam pemikiran
pendidikan zIslam, hal ini karena beliau juga mengemukakan mengenai tujuan
diselenggarakannya pendidikan Islam. Baliau berpendapat pendidikan itu diawali dari
adanya rasa ego. Ego akan mengalami proses evolusi dan selalu berjuang untuk
mencapai kesempurnaan. Ego yang sempurna itulah menurut M.Iqbal disebut sebagai
insan kamil dan inilah yang menjadi tujuan pendidikan. Adapun rincian dari
tujuan penudidikan itu, di antaranya:
1. Pendidikan tidak semata-mata
untuk mencapai kebahagiaan hidup di akherat dalam pengenalan jiwa dengan Tuhan.
2. Tujuan akhir dari pendidikan
hendaknya dapat memperkokoh dan memperkuat individualitas dari semua pribadi,
sehingga mereka dapat menyadari segala kemungkinan yang dapat saja menimpa
mereka.(K.G Sayyidan, hal. 90)
3. Untuk mencapai tujuan tersebut
pendidikan harus tertuju pada pengembangan keseluruhan potensi manusia yang
mencangkup intelektual, fisik dan kemauan untuk maju. Dalam kaitanya dengan ini
Muhammad Iqbal menjelaskan beberapa pemikiranya tentang kehendak kreatif. Hidup
adalah kehendak kreatif yang oleh Muhammad Iqbal disebut dengan Soz. (Donny Gahral Adian, hal.83)Yaitu diri yang selalu bergerak
kesatu arah. Aktivitas kreatif, perjuangan tanpa henti dan partisipasi aktif
dalam permaslahan dunia harus menjadi tujuan hidup. Berkat kreativitas itulah
manusia telah berhasil mengubah dan menggubah yang belum tergarap dan belum
terselesaikan dan mengisinya dengan aturan dan keindahan.( K.G Saiyidan,
hal 120)
4. Tujuan pendidikan harus mampu
memecahkan masalah-masalah baru dalam kondisi perorangan dan masyarakat atau
menyesuaikan dengan kondisi masyarakat.
2.
Kurikulum
Sebagaimana
pengertian kurikulum secara umum yang diartikan sebagai seperangkat materi
pendidikan dan pengajaran yang diberikan kepada murid sesuai dengan tujuan
pendidikan yang akan dicapai.
Adapun isi kurikulum pendidikan
menurut Muhammad Iqbal adalah:
a. Isi kurikulum pendidikan
Isi dari kurikulum pendidikan harus mencakup agama, sejarah, ilmu
pengetahuan dan teknologi. Secara umum Muhammad Iqbal menggunakan kata
pengetahuan (knowkedge) yang beliau
dasarkan pada alat sensor. Muhammad Iqbal berpendapat bahwa agama adalah suatu
kekuatan dari kepentingan besar dalam kehidupan individu juga masyarakat.( Djohan Effendi.1981:18)
Apabila
pengetahuan dalam arti ini tidak ditempatkan dibawah agama, ia akan menjelma
menjadi kekuatan syetan. Pengertian dalam arti ini dipandang berfungsi sebagai
langkah pertama dalam rangka mendapatkan pengetahuan yang sebenarnya.( K.G. Saiyidain hal 109)
Oleh
karenanya kitab merupakan sarana dalam penyampaian ilmu pengetahuan.(muhammad Iqbal, 2002:83) Jadi
menurut Muhammad Iqbal, antara agama dan ilmu pengetahuan harus berjalan secara
selaras, karena agama mampu menyiapkan manusia modern untuk memikul tanggung
jawab yang besar yang dimana ilmu pegetahuan juga pasti terlibat. Adanya
pengkategorian ilmu pengetahuan dan agama menurut Iqbal adalah suatu tindakan
yang kurang bijaksana. Sebagaimana tercantum didalam puisinya
Dunia timur berhasil menangkap
suaraIllahi.
Tetapi gagal mencerap derap dunia
Barat kehilangan diri didunia kini
Melarikan diri dari seru Illahi
Menatap wajah Allah adalah Ibadah
Melirik diri sendiri tanpa sadar tanpa
tabir
Ibarat mereguk hidup sepenuh.( K. G Saiyidan, hal 112)
b. Isi
kurikulum
Isi kurikulum juga harus mencakup pembentukan kepribadian dan
watak. Pendidikan watak disini merupakan factor yang penting dalam pendidikan.
Untuk mengembangkan watak, dapat dihasilkan melalui pendidikan yang hendaknya
memupuk tiga sifat yang merupakan unsur-unsur utama dalam pendidikan, yaitu:
1. Keberanian
Keberanian merupakan salah satu hal yang penting
dalam pelaksanaan pendidikan. Pendidikan diharapkan dapat mengikis hal-hal yang
cenderung menimbulkan rasa dan sikap takut kepada pendidik. Karena dengan
keberanian akan dapat mengembangkan cara berpikir yang kreatif, imajinatif, dan
inovatif. Keberanian juga dapat diperoleh dengan jalan bertauhid, yaitu
menjadikan tauhid sebagai prinsip kerja yang melandasi segala aspek dan tingkah
laku. Setelah kita bertauhid langkah selanjutnya adalah bertolensi atau saling
menghargai setiap individu lainnya.
2. Fakir
Menurut Muhammad Iqbal fakir disini adalah sebuah
sikap yang membebaskan, tidak terikat serta mampu mengatasi hasrat untuk
memiliki materi secara berlebihan. (K.G Saiyidan, hal 135)
3.
Metode
Pendidikan
Kata metode berakar dari kata “meta” yang berarti melalui dan “hodos” berarti jalan
yang dilalui, hal ini berdasarkan dari pengertian leterlijk dari bahasa Greek. Metode
pendidikan didasarkan pada tingkat usia anak didik, seperti yang dikemukakan
Nabi Muhammad “ Didiklah anak-anakmu
dengan cara bermain-main pada usia tujuh pertama dan tanamkanlah disiplin
kepada mereka pada tujuh tahun yang ketiga dan selanjutnya barulah mereka dapat
di lepaskan untuk menentukan sikap hidupnya secara mandiri.”
Adapun metode pendidikan yang sesuai menurut
Muhammad Iqbal adalah :
1. Self
activity
Yang dimaksud dalam metode ini adalah metode yang
terbuka bebas bagi keaktifan sendiri, yang digunakan untuk mencari potensi diri
atau mengembangkan potensi diri peserta didik dengan kebebasan mengembangkan
kreatifitas sesui kehendaknya.
2. Learning
by doing.
Setelah
langkah diatas tercapai maka jenis pengejaran yang dikehendakinya adalah
mengahadapkan siswa pada situasi baru yang mengundang mereka untuk bekerja
dengan penuh kesadaran akan tujuan yang digalinya dari sumber yang tersedia
dalam lingkungan mereka.( K.G Saiyidan, hal 47)
Metode
ini sesuai dengan dengan ungkapan Muhammad iqbal sebagai berikut
Membangkitkan
metode pengamatan dan eksperimen. Ini bukan semata-mata teoritis.( Didik Khomaidi.2002:183)
Maksud
dari pernyataan diatas adalah bahwa metode eksperimen sangat di butuhkan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan pengetahuan tidak hanya sekeder
bersifat teoritis saja akan tetapi perlu pembuktian dan aktualisasi.
3. Tanya
jawab:
Menurut muhamamad iqbal pendidikan harus mampu
untuk mencetak pribadi yang kritis, yaitu terus bertanya dan tidak begitu saja
menerima pandangan atas dasar kepercayaan belaka. Sebagaimana yang tercamtum
dalam salah satu puisi Muhammad iqbal di bawah ini:
Akankah kau anggukkan saja kepala
pada kicauan, burung bayan budiman?
Janganlah kau begitu saja percaya
Coba belajar barang sedikit meragu!(K.G.sayyidan,hal. 48)
4. Metode
Proyek
Metode
Proyek atau unit adalah cara penyajian yang bertitik tolak dari sesuatu
masalah, kemudian di bahas dari segi yang berhubungan sehingga pemecahannya
secara keseluruhan.
5. Metode
Pemecahan Masalah atau Problem Solving
Dalam
penggunan metode dapat dikaitkan dengan metode-metode lainnya karena dalam
metode ini bukan hanya sekedar berfikir
tapi dimulai dari mencari data dan menarik kesimpulan. Sebagaimana pengungkapan Muhammad Iqbal
berikut:
Hakikat
hidup menurut penampilannya sendiri, dan wujud seperti manusia, yang harus
mempertahankan hidupnya dalam suatu lingkungan yang merintangi, tidak mungkin
bisa mengabaikan hal-hal yang kesat mata. (K.G.Sayyidan, hal 23)
4.
Peranan
Pendidik
Guru merupakan media siswa untuk
mendapatkan sebuah informasi, sehingga hal ini menyebabkan seorang guru harus memiliki
metode serta system yang diigunakan dalam pembelajaran haruslah bervariasi dan
kreatif. Kebanyakan guru terjebak pada paradigm kuno yang menganggap
pembelajaran hanyalah dikelas, dengan menekankan pada penyampaian materi sesuai
dengan kurikulum yang berlaku.
Disini Muhammad Iqbal mencoba mengkritisi
terhadap sikap pendidik yang seperti itu menurutnya tumbuh kembangnya
individualitas tidak mungkin terjadi tanpa kontak langsung dengan lingkungan
yang konkrit dan dinamis. Kalau diterjemahkan dengan bahasa pendidikan sekarang
adalah bahwa pendidik tidak boleh hanya memperhatikan aspek kognitif nya saja,
tetapi juga perlu dikembangkan aspek afektif dan psikomotoriknya, peserta didik
perlu ditumbuhkan sifat keingintahuanya dan harus memiliki daya kreativitas.
Pembelajaran tidak hanya ceramah dikelas saja, tetapi juga bisa dilakukan di
alam terbuka dengan peserta didik sebagai subjek utamanya. sehingga pendidik
dapat membangkitkanke sadaran yang sungguh pada anak didiknya berkenaan dengan
aneka ragam relasi dengan lingkungannya dan dengan jalan demikian merangsang
pembentukan sasaran-sasaran baru secara kreatif .
5.
Peranan
Peserta Didik
Konsep peserta didik yang dikembangkan dalam dunia
pendidikan di Indonesia semakin kedepan semakin mengalami perubahan dan
mengalami inovasi yang berulang-ulang, yang disesuikan denganiklim akademik
pendidikan yang sedang terjadi secara aktual. Ketika iklim akademik yang sedang
berkembang pada akhir-akhir ini, banyaknya problem mengenai ketidak kreatifan
peserta didik dalam pembelajaran dan kepasifan peserta didik dalam tatap muka
pengajaran dikelas, yang menyebabkan tidak tercapainya ranah kognitif, afektif
dan psikomotorik secara seimbang dan sempurna, maka lembaga pendidikan mencoba
menggunakan sistem akademik pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum KBK
yang dalam proses pelaksanaan pembelajarannya berpusat pada peserta didik atau
yang dikenal dengan (student centre). Dimana kurikulum tersebut menekankan pada
keaktifan dan kreativitas peserta didik dalam proses belajar-mengajarnya dan
guru menjadi fasilitator yang hanya mengarahkan saja.
Dalam hal ini ternyata konsep peranan peserta didik
yang sedang dikembangkan dalam sistem pendidikan sekarang ini sangat relevan
dengan apa yang telah di paparkan oleh Muhammad Iqbal, yakni pendidikan yang
berpangkal pada kebebasan manusia, yang dengan kebebasan tersebut kemungkinan
peserta didik diarahkan agar memiliki kreatifitas dalam berfikir sehinggadapat
melakukan sebuah inovasi-inovasi pendidikan serta dapat menjawab tantangan
zaman, baik sekarang maupun akan yang akan datang.
.
BAB III
A.
KESIMPULAN
Muhammad
Iqbal adalah sosok besar dalam khazanah kebudayaan Islam. Pemikirannya dikemas dalam bentuk puisi. Muhammad Iqbal
lahir 9 November 1877. Dia merupakan seorag filsuf, pemikir, cendikawan, ahli
perundangan, reformis, politikus, dan yang paling utama beliau adalah seorang
penyair. Dia berjuang untuk kemajuan umat Islam dan menjadi bapak spiritual di
Pakistan.
Muhammad Iqbal merupakan seorang pemikir sekaligus
penyair besar, karya-karyanya cukup banyak dan bervariasi. Ada yang berbentuk
prosa, puisi, surat-surat jawaban pada orang lain yang mengkritiknya atas berbagai
konsep, dan pengantar karya orang lain. Bahasa yang digunakan Iqbal dalam
mengekspresikan gagasan-gagasannya pun bervariasi pula seperti: bahasa Arab,
bahasa Urdu, bahasa Persi, dan bahasa Inggris.
Tulisan
Iqbal terbesar dalam bidang filsafat dan berbentuk prosa adalah TheReconstruction of ReligiousThought in
Islam. Buku ini terbit di London pada tahun 1934. Ada tujuh bagiandalam
buku ini,yaitu: (1) pengalaman dan pengetahuan keagamaan, (2) pembuktian secara
filosofis mengenai pengalaman keagamaan, (3) konsepsi tentang Tuhan dan makna
sembahyang, (4) tentang ego-insani, kemerdekaan dan keabadiannya, (5) jiwa
kebudayaan Islam, (6) prinsip gerakan dalam struktur Islam, dan (7) bahwa agama
itu bukan sekedar mungkin, tetapi pasti ada sebagai kritik terhadap Hegel,
filsuf besar idealisme Jerman.
Muhammad
Iqbal memiliki pandangan sendiri tentang pendidikan, baginya pendidikan adalah
merupakan daya budaya yang mempengaruhi kehidupan perorangan maupun kelompok
masyarakat untuk membentuk manusia mukmin sejati atau yang biasa disebut dengan
Insan Kamil. Mumammad Iqbal memandang manusia sebaggai makhluk yang ideal dan
sejati, dan untuk mewujudkan keidealan dari manusia dapat dihasilakan melalui
karya-karya dari manusia itu sendiri. Dalam filsafatnya di jelaskan Hidup yang
baik adalah hidup yang penuh usaha dan perjuangan, usaha itu tersebut hendaknya
bersifat kreatif dan orisinil. Sebagaimana tertulis dalam syairnya :
Bila
anda ingin melihat dunia sementara ini,
Bila
anda ingin beralih dari ketiadaan kepada keberadaan,
Bertahanlah!
Jangan
mudah anda lenyap seperti kilatan cahaya sekejap!
Pupuk
keberanian bersusah payah
agar
berhasil meraih lumbung penuh melimpah
Bila
andamemiliki sinar matahari
Beranilah
menjelajah langit lazuardi!( K.G. Sayyidan, hal.20)
Adapun isi kurikulum pendidikan menurut Muhammad
Iqbal Isi dari kurikulum pendidikan harus mencakup
agama, sejarah, ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara umum Muhammad Iqbal
menggunakan kata pengetahuan (knowkedge)
yang beliau dasarkan pada alat sensor. Muhammad Iqbal berpendapat bahwa agama
adalah suatu kekuatan dari kepentingan besar dalam kehidupan individu juga
masyarakat.( Djohan
Effendi.1981:18)
Apabila pengetahuan dalam arti ini tidak ditempatkan
dibawah agama, ia akan menjelma menjadi kekuatan syetan. Pengertian dalam arti
ini dipandang berfungsi sebagai langkah pertama dalam rangka mendapatkan
pengetahuan yang sebenarnya.( K.G. Saiyidain hal 109)
DAFTAR PUSTAKA
Adian,
Donny Gahral, Muhammad Iqbal,
Bandung: Teraju, 2003.
Ali.
H. M., Alam Pemikiran Islam di India dan
Paskistan, Bandung :Mizan, 1993
Asef
Umar Fakhruddin, Konsep Pendidikan Dalam Buku Javid Namah Karya
Muhammad Iqbal dan Implikasinya Dengan Pendidikan Agama Islam (Pendekatan
Hermeneutika, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2007.
Iqbal,
Muhammad, Rekonstruksi Pemikiran Agama
dalam Islam, Yogyakarta:Lazuardi, 2002.
Jalaluddin
dan Umar Said, Filsafat Pendidikan Islam,
Jakarta: Raja Grafindo,1994
MuhammadIqbal.,
Rekonstruksi Pemikran Islam (Kalam
Mulia, 1994) hal. 1
AsefUmar
Fakhruddin, Konsep Pendidikan Dalam Buku
Javid Namah Karya Muhammad Iqbal dan Implikasinya Dengan Pendidikan Agama Islam
(Pendekatan Hermeneutika)”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2007,
hal.41
K.G. Sayyidan, Iqbal`s Educational
Philosolhy…, hal.120
Donny
Gahral Adian, Muhammad Iqbal,
(Bandung: Teraju), hal. 83
Miss Luce dan Claude Maitre, Introduction ala
pense d`iqbal. (Pengantar ke Pemikiran
Iqbal) diterjemahkan oleh Djohan Effendi. (Jakarta : Pustaka Kencana,1981),
hal.18
Muhammad
Iqbal.), Rekonstruksi Pemikiran
AgamaDalam Islam. Diterjemahkan oleh Didik Khomaidi. (Yogyakarta :
Lazuardi. 2002hal. 183
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
MOHON COMMENT NYA :)
ATAU LIKE NYA (Y) TERIMA KASIH