Pengertian Bakat
Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif
pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik. Bakat
merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak
lahir.
Contoh seorang yang berbakat melukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan
lukisnya dibandingkan seseorang yang kurang berbakat.
Jenis-jenis bakat antara lain sebagai berikut:
1. Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum,
artinya setiap orang memiliki.
2. Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak
semua orang memiliki misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah, olahraga.
Selain itu bakat khusus yang lain, yaitu :
1. Bakat Verbal
Bakat tentang konsep – konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata – kata.
2. Bakat
Numerikal
Bakat tentang konsep – konsep dalam bentuk angka.
3. Bakat
Skolastik
Kombinasi kata – kata (logika) dan angka – angka. Kemampuan dalam
penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan
hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik, pandangan hidupnya
umumnya bersifat rasional. Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan
pemprogram komputer.(Newton, Einstein, dsb.)
4. Bakat Abstrak
Bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola, rancangan,
diagram, ukuran – ukuran, bentuk – bentuk dan posisi-posisinya.
5. Bakat
mekanik
Bakat tentang prinsip – prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas dan
alat – alat lainnya.
6. Bakat Relasi
Ruang (spasial)
Bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua dimensi atau berfikir dalam 3
dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat
menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide
secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga
dimensi. Ini merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan
insinyur mesin. (Thomas Edison, Pablo Picasso, Ansel Adams, dsb.)
7. Bakat
kecepatan ketelitian klerikal
Bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-meramu
untuk laboratorium, kantor dan lain – lainnya.
8. Bakat bahasa
(linguistik)
Bakat tentang penalaran analistis bahasa (ahli sastra) misalnya untuk
jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan lain –
lainnya.
D. Cara Mengembangkan Bakat dan Minat
1.
Perlu Keberanian
Keberanian membuat kita mampu
menghadapi tantangan atau hambatan, baik yang bersifat fisik dan psikis maupun
kendala-kendala sosial atau yang lainnya. Keberanian akan memampukan kita
melihat jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala yang ada, dan bukan
sebaliknya, membuat kita takut dan melarikan diri secara tidak bertanggung
jawab.
2.
Perlu didukung Latihan
Latihan adalah kunci dari
keberhasilan. Latihan disini bukan saja dari segi kuantitasnya tetapi juga dari
segi motivasi yang menggerakkan setiap usaha yang kelihatan secara fisik.
3.
Perlu didukung Lingkungan
Lingkungan disini tentu dalam
arti yang sangat luas, termasuk manusia, fasilitas, biaya dan kondisi sosial
lainnya., yang turut berperan dalam usaha pengembangan bakat dan minat.
4. Perlu memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat dan cara mengatasinya.
Disini sekali lagi kita perlu
mengidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang ada, kita kategorikan mana
yang mudah diatasi dan mana yang sulit. Kemudian mulai kita memikirkan jalan keluarnya.
E.
Kesesuaian antara Bakat
dengan Cita-cita/Karier
Bakat adalah sesuatu kemampuan
khusus yang dimiliki oleh setiap individu. Bakat ini dapat berkembang dan
tampak menonjol, bilamana dilakukan latihan secara terus menerus. Bakat yang
berkembang selain mendukung cita-cita/karier, dapat juga menjadikan sebuah
profesi atau jabatan bagi si pemiliknya, bila berkesempatan untuk dikembangkan