TUGAS MID SEMESTER
PPMDI
Dosen Pengampu: Eka Hendri
Disusun
Oleh:
Mislawi (11511075)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN
ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN)
PONTIANAK
2017
B A B I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Gerakan pembaharuan merupakan suatu
perkumpulan terstruktur yang mempunyai misi sebagai pembenahan pemahaman,
kepercayaan ataupun agama untuk menjadikan ke depan lebih baik. Gerakan
tersebut sangat berarti eksistensinya, terutama dalam memperjuangkan dan menyempurnakan
agama. Agama islam misalnya, membutuhkan gerakan tersebut tidak lain supaya
keberadaannya tetap ada dan tidak terhapus dari alam (hilang / musnah).
Gerakan ini tidak mungkin seluruh
dunia ini sama dan selaras pemahamannya. Hal ini dikarenakan cara pandang
individu atau kelompok yang sangat majemuk dan kompleks dalam memahami sesuatu.
Perkembangan dan keadaan zaman membuat dua pedoman hidup dinul islam, Al-Qur’an
dan Hadits mengalami perubahan dalam menafsirkannya. Dikarenakan timbul
penafsiran yang berbeda-beda sehingga memunculkan beberapa para penafsir yang
sangat kompleks. Kemajemukan pemahaman ini yang kemudian para penafsir itu
menyebarluaskan argumennya kepada masyarakat yang semakin lama semakin besar
dan membentuk suatu komunitas yang disebut gerakan pembaharu.
Di indonesia, gerakan pembaharu
bermacam-macam. Namun yang paling termasyhur dan terkenal hanya ada dua: NU dan
Muhammadiyah. Antara keduanya memiliki visi, misi, cara pandang dan tujuan yang
berbeda satu sama lain. Walaupun begitu, mereka tidak bertentangan dengan
landasan pokok atau syari’at agama islam. Dengan adanya gerakan pembaharu
tersebut, ciri dan kemajemukan Indonesia akan ke-bhineka tunggal ika-nya
sungguh terasa di masyarakat dan menjadi pengoreksian atas tafsiran-tafsiran
agama islam dan menjadikan ke depan lebih baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Karaakteristik
NU
NU memang terkenal dengan berbagai
amalan yang sering dilakukan secara berjamaah.Tradisi pewarisannya bisa
dibilang cukup panjang.Dari generasi ke gemerassi mungkin.Kadangkala banyak
juga yang mempertanyakan keabsahan amaliyah ini.Berikut saya ringkas sembilan
amaliyah yang umum dikalangan Nahdlotul Ulama:
1.Tahlilan
Tahlilan adalah salah satu cirikhas kaum NU.Bahkan
untuk mengetahui seseorang NU apa tidak cukup dilihat dari apakah seseorang itu
ikut kegiatan tahlilan apa tidak.
Tahlilan sendiri adalah sebuah kegitan yang dilakukan
bersama oleh kalangan NU yang berisi pembacaan dzikir,tasbih,ayat quran
tahlil,tahmid dan lain sebagainya.Biasanya acara ini diselenggarakan dalam
berbagai momentum kalangan NU.Yang paling jamak adalah ketika mendoakan
seseorang yang sudah meninggal.Biasanya dilakukan pada malam hari pertama
sampai ke empta puluh berlanjut terus hari ke 100,1000 dan haul tiap tahunnya.
2.Ziarah Kubur
Warga NU akrab seklai dengan budaya ziarah
kubur.Mendatangi makam para auliya,ulama atau leluhur sembaru membaca berbagai
doa disana.Jangan dimaknai kaum NU berdoa kepada kuburan.Tapi melalui para
orang orang yang terlebih dahulu mereka merasa lebih dekat dengan yang maha
kuasa dan mengingatkan mereka bahwa kehidupan pada hakikatnya adalah fana dan
tidak kekal.
Khusus ziarah makam para wali sudah menjadi tradisi
dan bahkan sangat ramai seklai pengunjungnya.Ini dilaksanakan biasnya
rombongan.Jika ke makam para leluhur hampir tiap hari raya idhul fitri dan hari
hari tertentu manjadi budaya yang mapan dikalangan NU.
3.Maulid Nabi
Untuk menunjukan kecintaannya pada Nabi,paling tidak
pada bulan kelahiran Nabi yaitu bulan Robiul Awwal banyak sekali kegiatan
bernuansa keagamaan dalam berbagai bentuk.Ada Dibaab.Barzanji,pengajian dlsb
dalam rangka Maulid Nabi.
Kegiatan ini banyak dihujat karen dianggap tidak
memiliki dassar yang kukuh yang pernah nabi laksankan pada masa hidup Nabi.
4.Istgrosah
Istighosah memiliki arti memohon pertolongan kepada
Alloh SWT.Oleh warga NU biasnya dilaksanakan bersama-sama dalam satu
majlis.Dalam skala besar PBNU pernah menyeleksanakan istighosah dalam skala
besar atau istighosah kubro baik tingkat Nasional maupun tingkat daerah.
5.Qunut
Cobalah anda sholat subuh disuatu tempat.Bila jamaah
dalam tempat tersebut melakukan qunut dapat dipastikan itu adalah warga NU.Tapi
sebenarnya Qunut dibagi menjadi 3:
1.Qunut Shubuh:Imam Syafii menyatakan bahwa qunut
subuh dibaca bberdasarkan hadis dari Anas bin Malik.
2.Qunut Nazilah:qunut ini dibaca warga NU ketika
sedang menghadai kesudahan baik wabah penyakit,tantangan,bencana dlsb.
3.Quntu Witir : qunut ini dilaksanakan pada rakaat
terakhir bulan Romadlon pada malam ke 16-30 bulan Romadhon.
6.Talqin
Adalah amaliyah kaum Nu disaat ada saudaranya yang
meningla dunia.Talqin berasal dari Bahasa Arab yang artinya memahamkan atau
mengingatkan.Talqin biasnya dibacakan dalam bahasa arab tapi sering juga
dibacakan dalam Bahasa Jawa.
Adapun tatacaranya orang yang menalqin berposisis
duduk dihadapan kepala mayyit.Sedangkan para hadirin hendaknya berdiri,Dana
salah seorang yang biasanya pemua keagamaan mulai membacakan talqin bagi si
mayyit.
7.Adzan 2 Kali Ddalam Shalat Jum’at
Setiapmenjelang sholat Jumat dimasjid-masjid NU,ada
seorang laki-laki yang berdiri sambil memegang tongkat.Setelah membacakan hadis
Nabi yang berisi anjuran kepada para Jama’ah dan kemudian dilakukan adzan yang
kedua kalinya.
Praktek semcam ini meniru pada zama Shahabat Utsman
dan praktik semacam ini sama dengan yang dipraktikan di Masjidil Haram dan
Masjid Nabawi.
8.Tingkepan
Acara ini berbentuk pembacaan doa dan pemberian
sedekah dalam rangka tujuh bulan kehamilan seorang wanita yang pertama kali
hamil.Dan biasanya disela-sela acara dibacakan surat Yusuf dan surat
Maryam,dengan harapan agar anaknya akan lahir seganteng Nabi Yusuf dan
secantik Siti Maryam
9.Meujuk Kitab Kuning
Selai pada Alquran dan
Alhadist,warga NU selalu berpegangan pada ulama lama baik melalui kyai maupun
merujuk pada kitab kunang yang dianggap standar oleh para Ulama NU.
Kitab kuning ini biasanya ditulis dalam bahasa arab
dan biasanya berbentuk tulisan arab tanpa harakat(gundul)
Ini tidak lain karena tradisi intelektual NU yang
selalu berpegangan pada sanad san karena berhati-hati aagar supaya pemahaman
agamanya tidak melenceng dari apa yang telah digariskan oleh para Salafuna
Assholih yang berpegana pada tradisi Nabi Muhammad SAW.
B. Karakteristik Muhammadiyah
1. Orang Muhammadiyah tidak mau mendo’akan ahli kubur
Dalam
Muhammadiyah memang tidak dianjurkan/bahkan ada yang melarang upacara selamatan
kematian (7 hari, 40 hari, 100 hari). Tapi bukan berarti Muhammadiyah melarang
mendoakan ahli kubur. Yang ditentang oleh Muhammadiyah adalah ritual
selamatannya yang terkadang banyak madlaratnya daripada manfaatnya. Untuk
selamatan kematian biayanya biasanya tidak sedikit. Iya kalau orang berada,
coba kalau orang miskin. Iya kalau yang meninggal satu orang, coba kalau
seminggu meninggal 2 orang. Berapa biaya untuk selamatan. Ironisnya, terkadang
pihak kelurga sibuk menyiapkan selamatannya, tapi malah tidaksempat ikut
mendoakan.
2. Muhammadiyah tidak mau ziarah kubur
Benar, Muhammadiyah memang tidak pernah mengkoordinir orang untuk ziarah kubur. Tapi Muhammadiyah juga bukannya melarang. Yang terpenting sebenarnya bukan datang ke kuburannya, tapi mendoakannya. Yang Muhammadiyah tidak suka adalah, diakui atau pun tidak, banyak para peziarah kita yang dalam hatinya/niatnya mau minta sesuatu pada orang yang berada di alam kubur. Ini jelas musyrik.
3. Muhammadiyah tidak ada kiai/ulamanya
Kalau yang dimaksud kiai/ulama adalah orang yang selalu pakai sorban, peci, sarung, dan bawa-bawa tasbih, anggapan ini benar. Tapi apakah yang disebut kiai/ulama harus pakai aksesoris semacam itu? Banyak orang pandai agama di Muhammadiyah. Tapi dalam keseharian jarang menggunakan aksesoris-aksesoris macam itu.
2. Muhammadiyah tidak mau ziarah kubur
Benar, Muhammadiyah memang tidak pernah mengkoordinir orang untuk ziarah kubur. Tapi Muhammadiyah juga bukannya melarang. Yang terpenting sebenarnya bukan datang ke kuburannya, tapi mendoakannya. Yang Muhammadiyah tidak suka adalah, diakui atau pun tidak, banyak para peziarah kita yang dalam hatinya/niatnya mau minta sesuatu pada orang yang berada di alam kubur. Ini jelas musyrik.
3. Muhammadiyah tidak ada kiai/ulamanya
Kalau yang dimaksud kiai/ulama adalah orang yang selalu pakai sorban, peci, sarung, dan bawa-bawa tasbih, anggapan ini benar. Tapi apakah yang disebut kiai/ulama harus pakai aksesoris semacam itu? Banyak orang pandai agama di Muhammadiyah. Tapi dalam keseharian jarang menggunakan aksesoris-aksesoris macam itu.
B A B
III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dengan membahas semua ini, penulis berharap pembaca mampu memahami semua
aspek-aspek dari beberapa organisasi-organisasi yang telah di jabarkan di atas.
Sudah selayaknya kita mengetahui organisasi ini jauh lebih dalam hingga ke
akar-akarnya,terutama sejarah berdirinya dan beberapa pemikiran-pemikiran yang
mereka cetuskan.
Organisasi-organisasi ini membangun Indonesia agar lebih maju dalam bidang ilmu
pengetahuan. Organisasi yang sudah kita ketahui di pembahasan tadi mempunyai
pemikiran dan tujuan yang sama, hanya saja beberapa aspek sosial, politik dan
budaya yang sedikit berbeda. Seperti Muhammadiyah yang tujuan utamanya adalah mengembalikan seluruh penyimpangan yang
terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam
bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan
adaptasi.
.2. SARAN
Walapun makalah ini telah di uasahakn penyusunuannya secermat mungkin, namun
tidak tertutup kemungkinan masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi
penjelasan ataupun penulisannya. Oeh karena itu, dengan kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik yang sifatnya konstruktif serta koreksi dari pembaca yang
budiman. Dan semoga makalah ini bisa membawa kemanfaatan.