IKAN SALAI DI KECAMATAN SUHAID KABUPATEN KAPUAS HULU
Salai merupakan ikan yang
dimasak dengan menggunakan bidang tembaga seperti kawat yang diletakkan
diatas kayu yang sudah disusun dengan
rapi, pemasak tersebut dibuat seperti
halnya meja yang jarang dan kemudian diletakkan dengan bidang kawat kemudian
dikasi kayu api dibawahnya dan dibakar kayunya dengan api, proses menyali tidak
mempunyai proses yang begitu lama karena mengharapkan asap tersebut yang
memasakkan ikan tersebut menjadi kering.
Menurut ibu Juleha yang saya tanyakan proses menyalai yaitu setikat satu
hari baru kering, misalnya dari pagi hari hari dijemur, habis itu baru di
letakkan diatas parak salai (bidang pemasak salai). Proses penjemurannya
sekitar 1 jam.
Menyalai harus dilakukan di
atas permukaan tanah yang jauh dari perumahan, agar tidak mengganggu rumah
orang tersebut karena takut rumah terkena api salai tersebut.
Api tersebut tidak diperbolehkan besar, jika api tersebut membesar
maka ditambahkan dan dirapatkan dengan kayu bakar agar tidak terlalu membesar.
Salai tersebut dijual dipasaran kepada pengumpul salai tersebut, kata ibu
Juleha harga salai tersebut satu kilo sekitar 45 ribu rupiah.
Salai tersebut harus benar-benar matang dan kering barulah
dijualkan kepada pengumpul. Makannya salai tersebut banyak orang yang meminati,
berbagai macam ikan disalai oleh penduduk desa suhaid ada ikan toman, baung dan
ikan seluang yang sekarang masih melonjak di Sungai Kapuas Nanga Suhaid.
Mohan maaf jikalau ada informasi yang salah, karena ini adalah data
yang saya peroleh dari kecamatan Suhaid melalui ibunda terseyang.
Sekian terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
MOHON COMMENT NYA :)
ATAU LIKE NYA (Y) TERIMA KASIH