Biografi singkat Nabi Muhammad SAW


Mari mengrefresh pengetahuan kita tentang sejarah biografi singkat Rasulullah SAW.  Tak kenal maka tak sayang




Sejarah Singkat Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Posted on July 12, 2013
Nabi Muhammad saw dilahirkan di Makkah, kira-kira 200 M dari Masjidil Haram, pada senin menjelang terbitnya fajar 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah bertepatan dengan 20 April 571 M. Dinamakan tahun Gajah karena pada waktu itu bala tentara Abrahah dari Yaman menyerang Ka’bah dengan maksud akan meruntuhkannya. Mereka datang dengan mengendarai Gajah. Namun penyerangan itu gagal total karena Allah mengirim burung Ababil yang menjatuhkan batu-batu dari neraka kepada mereka. Seperti yg diceritakan Allah swt pada surat Al Fiil.

Menurut pendapat yang masyhur, Nabi Muhammad saw lahir 50 hari setelah peristiwa itu, demikian Ibnu Ishak. Ada pula pendapat yang menyatakan 30 hari, 40 hari dan 55 hari. Tanggalnya pun terjadi perbedaan pada ahli sejarah. Ada yang mengatakan 2, 8, 9, 13,17 dan 18 Rabi’ul Awal. Namun penduduk Makkah sependapat tanggal 12 Rabi’ul Awal, karena mereka dahulu kala mengadakan ziarah ke tempat itu pada tiap tanggal tersebut.

Adapun saat kelahiran Beliau itu menurut yang masyhur menjelang terbit fajar, pada waktu saat doa dimakbulkan Allah. Dilahirkannya Nabi Muhammad saw pada bulan Rabi’ul Awal, musimnya bunga berkembang adalah merupakan isyarat bahwa ajaran yang dibawanya akan berkembang di seluruh dunia.

Mengenai silsilah keturunan Nabi Muhammad saw adalah sebagai berikut : Muhammad bin Abdullah (lahir 545 M) bin Abdul Muthalib (497 M) bin Hasyim (464 M) bin Abdul Manaf (430 M) bin Qushai (400 M) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihir bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan dan seterusnya berselisih pendapat ahli sejarah sampai anak Syits dan Adam.

Ayah Nabi Muhammad saw, Abdullah meninggal dalam perjalanan pulang. Sehabis berniaga dari Syam lalu ia singgah di Madinah, kemudian jatuh sakit dan tiada lama meninggal dunia dan dimakamkan di situ. Pada saat itu Nabi saw masih di dalam kandungan.

Sejak dalam kandungan telah nampak tanda-tanda kebesaran Nabi Muhammad saw, tatkala Nur Muhammad masuk ke dalam rahim ibundanya, Aminah. Allah memerintahkan kepada Malaikat membuka pintu surga Firdaus dan memberitahukannyaa kepada semua penghuni langit dan bumi. Tanah-tanah yang tadinya kering menjadi subur, pohon-pohon kayu berdaun rimbun dan berbuah lebat, angin berhembus sepoi-sepoi basa, binatang-binatang di darat dan di laut ramai gembira memperbincangkannya.

Menurut keterangan Aminah, ketika kandungannya genap 6 bulan datanglah seorang tidak dikenal pada suatu malam seraya mengatakan “Hai Aminah, sesungguhnya anda mengandung seorang pemimpin besar, apabila lahir kelak, namakanlah dia dengan Muhammad !”

“Waktu itu aku sendirian dalam kamar sedangkan Abdul Muthalib thawaf keliling Ka’bah. Menjelang kelahiran Muhammad, kudengar suara gemuruh gegap gempita dan bersamaan dengan itu kulihat seekor burung menyapu-nyapukan sayapnya ke hatiku, maka hilanglah ketakutanku. Aku berpaling, tiba-tiba tampak di hadapanku semangkuk minuman berwarna putih, lantas aku meminumnya. Serentak dengan itu kulihat cahaya memancar sampai ke lagit, kemudian muncul wanita-wanita setinggi pohon kurma, seolah-olah putri dari Abdul Manaf, mereka langsung memegangku. Dalam keadaan gugup dan tercengang, aku bertanya tentang perihal mereka. Mereka menjawab bahwa mereka adalah Asiah istri Fir’aun yang beriman, Maryam anak Imran dan bidadari dari surga.

Kemudian beberapa laki-laki tegak berdiri di angkasa memegang beberapa cerek dari perak dan beberapa ekor burung yang paruhnya dari permata zamrud dan sayap-sayapnya dari permata ya’kut memenuhi kamarku.

Allah membukakan pemandanganku, maka kulihat belahan bumi dari timur ke barat, 3 buah bendera berkibar, 1 di timur, 1 di barat dan 1 lagi dibelakang Ka’bah. Sejurus kemudian aku pun melahirkan Muhammad dengan dirawat bidan-bidang dari surga tadi. Kulihat Muhammad sujud ke lantai lalu mengangkat jari-jari tangannya ke langit. Sesudah itu kudengar suara gaib yang menyatakan, “Bawa dia keliling bumi dari timur ke barat dan masukkan ke dalam laut, supaya semua makhluk mengenalnya.” Kemudian suara gaib itupun hilang. Pada malam kelahiran Nabi Muhammad saw, memancarlah sinar dari Aminah sampai ke negeri Syam (Syiria) sebagai isyarat pada suatu waktu kelak Nabi Muhammad saw akan berkunjung ke sana.

Nabi Muhammad saw lahir tidak seperti manusia lainnya yaitu keluar dari kemaluan ibunya, tapi perut ibunya membelah lalu keluarlah cahaya dari dalam perut ibunya yang begitu terang lalu terlihat Nabi saw dalam keadaan bersujud. Menurut riwayat lain, Nabi Muhammad saw lahir dengan meletakkan dua tangannya di lantai, mengangkatkan kepalanya ke langit sebagai pertanda ketinggian martabatnya dari semua makhluk. Beliau lahir dalam keadaan bersih, sudah berkhitan, sudah terpotong tali pusarnya, wangi, bercelak mata dengan kodrat Allah swt. Menurut sebagian ahli sejarah, Beliau dikhitan oleh Abdul Muthalib sesudah berusia 7 hari dalam suatu upacara jamuan dan sekaligus menamakannya dengan “Muhammad”.

Serentak dengan kelahiran Nabi Muhammad saw, singgasana Kaisar di Madain runtuh, api sembahan orang Majusi di Persia yang sejak 1000 tahun menyala, menjadi padam. Menurut riwayat lainnnya juga, ketika kelahiran Nabi saw, berhala-berhala disekitar Ka’bah jatuh lalu bersujud karena kelahiran Nabi saw

Pertumbuhan badannya begitu cepat. Umur 3 bulan dapat berdiri, umur 5 bulan dapat berjalan, umur 9 bulan telah cukup kuat dan berbicara lancar. Beberapa hari Beliau menyusu kepada Ibunya, kemudian disusukan oleh Tsuwaibatul-Aslamiah, budak Abu Lahab yang dimerdekakannya setelah mendengar Nabi Muhammad saw lahir. Tsuwaibah selain menyusukan Nabi saw, juga menyusukan anaknya, menyusukan Abu Salamah dan sebelum itu menyusukan Hamzah, paman Nabi saw.

Kemudian Nabi sawa disusukan Halimah binti Abi Zuaib As-Sa’diah, di desa Bani Sa’ad. Beliau diasuh oleh putrinya yang bernama Syiama. Setelah 2 tahun menghirup udara desa, Beliau dikembalikan kepada ibunya, kemudian dibawa ke desa kembali, bergaul dengan penduduk selama 5 tahun. Selama menyusukan Nabi saw, Halimah mendapat berkah, ternaknya subur berkembang biak, air susunya banyak dan rezekinya lapang.

Sebelum berusia 3 tahun dadanya dibedah oleh Malaikat Jibril dan ketika berusia 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia di Abwa’, Madinah ketika berziarah ke makam ayahandanya Nabi saw bersama Nabi saw. Maka jadilah Beliau saw yatim piatu, lalu Beliau saw diasuh oleh kakeknya, setelah kakeknya meninggal Beliau saw diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.

Nabi Muhammad SAW dilahirkan di kota Mekkah, pada hari senin, tanggal 12 Robiul Awal/bulan mulud, tahun Gajah, bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi. Dilahirkan dirumah pamannya Abu Thalib dalam keadaan yatim, karena ayahnya Abdullah bin Abdul Muthalib telah meninggal dunia 7 bulan sebelum Nabi Muhammad dilahirkan. Ibunya bernama Aminah binti Wahab berasal dari kota Madinah.

Kakeknya Abdul Muthalib sangat gembira ketika mendengar kelahiran cucunya, kemudian beliau membawa cucunya thawaf mengelilingi ka’bah dan dibawa masuk kedalamnya, lalu diberi nama Muhammad, yang artinya terpuji.

Sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, datang pasukan bergajah dari Negeri Yaman yang dipimpin oleh Abrahah, ingin menghancurkan ka’bah, sehingga tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW dinamakan tahun Gajah. Ketika pasukan gajah memasuki kota Mekkah, dipertengahan jalan mereka diserang oleh serombongan burung Ababil yang diutus Allah SWT, masing-masing burung membawa tiga batu, satu batu diparuhnya dan dua batu dikakinya, kemudian batu itu dijatuhkan kepasukan Abrahah, hancurlah pasukan Abrahah, selamatlah ka’bah dari kehancuan atas pertolongan Allah SWT. Nabi Muhammad SAW adalah keturunan suku Quraisy yang sangat berpengaruh dikota Mekkah bahkan diseluruh Jazirah Arab.

Nabi Muhammad SAW disusui oleh ibunya selama 3 hari lalu disusukan kepada Tsuwaibah, budak perempuan Abu Lahab yang sudah dimerdekakan, kemudian Nabi Muhammad SAW dikembalikan lagi kepada ibunya. Pada suatu hari datanglah Halimah Sa’diyah binti Abi Dzuaib isteri Harits bin Abdul Uzza (Abu Kabsyah) berasal dari bani Sa’ad kabilah Hawazin yang terletak antara kota Mekkah dan kota Thaif (60 km) sebelah timur kota Mekkah, kerumah Aminah ibunda Rasulullah SAW, ia ingin menyusukan putranya. Aminah pun menyerahkan Nabi Muhammad kepada Halimah Sa’diyah. Pada suatu hari ketika Nabi Muhammad dan anak-anak Halimah Sa’diyah sedang mengembala kambing tiba-tiba datang dua malaikat berpakaian putih memegang Nabi Muhammad, lalu membaringkan dan membelah dadanya, membuang sifat-sifat yang kotor lalu menggantikannya dengan sifat yang bersih. Setelah itu mereka meninggalkan Nabi Muhammad yang masih berbaring. Melihat peristiwa itu anak-anak Halimah Sa’diyah berlari memberi tahu ibunya. Kemudian Halimah dan suaminya datang dan menghampiri Nabi Muhammad ingin menanyakan peristiwa yang baru dialami, Nabi Muhammad menceritakan peristiwa tersebut dari awal sampai akhir.

Setelah kejadian itu, Halimah Sa’diyah dan suaminya sangat khawatir akan keselamatan Nabi Muhammad, oleh karena itu beliau dikembalikan kepada ibunya sambil menceritakan kejadian yang pernah dialaminya. Setelah mendengar cerita Halimah Sa’diyah, Aminah bertanya : apakah khawatir, lalu kalian diganggu setan ? Halimah menjawab : ya ! benar, Aminah berkata lagi : tidak, demi Allah setan tidak akan mengganggunya, anakku kelak kan menjadi manusia besar. Kemudian Aminah menceritakan ketika putranya dalam kandungannya, kata Aminah : ketauhilah ketika ia masih dalam kandungan ku, aku bermimpi melihat cahaya terang keluar dari diriku, menyinari istana-istana Bushra di Negeri Syam. Demi Allah, selama aku hamil sama sekali tidak pernah merasa berat. Ketika lahir ia meletakkan tangannya ditanah, sedang kepalanya menengadah kelangit.

Setelah 5 tahun dalam asuhan Halimah Sa’diyah, dengan berat hati Nabi Muhammad dikembalikan kepangkuan ibunya. Sewaktu Nabi Muhammad berumur 6 tahun, ibunya mengajak beliau pergi ke Kota Yasrib/Madinah untuk berziarah kemakam ayahnya serta mengunjungi keluarganya yang berada dikota Madinah. Dikota Madinah ibunya memperlihatkan rumah tempat ayahnya dirawat ketika sakit sampai meninggal dunia dan memperlihatkan tempat ayahnya dimakamkan. Betapa haru hati Nabi Muhammad ketika mendengar cerita tentang ayahnya.

Nabi Muhammad bersama ibunya tinggal dikota Madinah selama 1 bulan, kemudian kembali kekota Mekkah. Dalam perjalanan pulang, didesa Abwa kira-kira 36 km (sebelah selatan kota Madinah) ibunya jatuh sakit sehingga wafat dan dikuburkan ditempat itu. Setelah ibunya dikuburkan Nabi Muhammad dibawa pulang kekota Mekkah oleh Ummu Aiman, seorang budak peninggalan ayahnya. Dalam perjalanan pulang kekota Mekkah, beliau sangat sedih, karena ditinggalkan oleh ayah dan ibunya, terasa olehnya hidup yang makin sepi dan makin sedih. Baru beberapa hari beliau mendengar cerita ibunya tentang ayahnya yang wafat ketika beliau dalam kandungan. Namun semua musibah yang menimpa dirinya dihadapi dengan penuh kesabaran. Setelah sampai dikota Mekkah. Ummu Aiman menyerahkan Nabi Muhammad kepada kakeknya Abdul Muthalib. Beliaulah yang mengasuh dan mendidik Nabi Muhammad sepeninggal ibunya. Namun baru saja berselang 2 tahun, kakeknya meninggal dunia dalam usia 80 tahun, ketika itu Nabi Muhammad berusia 8 tahun.

Sepeninggal kakeknya Nabi Muhammad diasuh oleh pamannya Abu Thalib. Ini sesuai dengan wasiat kakeknya sewaktu masih hidup. Abu Thalib adalah salah seorang paman Nabi Muhammad yang tergolong miskin dan mempunyai banyak anak. Tatkala Nabi Muhammad ada dalam asuhannya. Allah SWT memberkahinya sehingga kehidupannya berkecukupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MOHON COMMENT NYA :)
ATAU LIKE NYA (Y) TERIMA KASIH

ILMU KALAM

  ILMU KALAM Disusun Untuk Memenuhi Matakuliah Ikmu kalam Dosen pengampu :Ismail, S,Pdi,M.Pd.I     Disusun Oleh : Nyemas u...